Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Kanwil X DJKN Surabaya menyelenggarakan kegiatan diseminasi materi dan peraturan penilaian. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Bidang Penilaian Kanwil X DJKN Surabaya, Iwan Nugroho pada hari Senin (28/01/2013) bertempat di ruang rapat lantai 4 Kanwil X DJKN Surabaya.Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti oleh sekitar 30 tenaga penilai di lingkungan Kanwil X DJKN Surabaya. Narasumber yang didapuk untuk menyampaikan materi dalam acara tersebut merupakan tenaga penilai internal di lingkungan Kanwil X DJKN Surabaya. Menurut Iwan, pelaksanaan kegiatan tersebut lebih ditekankan ke arah sharing knowledge, dikemas dalam bentuk penyampaian materi secara diskusi, tanya jawab, dan study kasus.Beberapa aturan dan materi penilaian yang didiseminasikan adalah terkait penilaian SPBU, penilaian limbah padat (scrapt), penilaian hutan produksi, penilaian SDA Air Tanah, dan Penilaian Barang Bergerak. Hari Sutarmin, Kasi Penilaian KPKNL Sidoarjo yang dalam kesempatan tersebut dipercaya untuk menyampaikan materi terkait penilaian SPBU, menyampaikan bahwa penilaian dengan metode pendapatan dan penilaian dengan metode usaha sekilas sama namun sebenarnya berbeda karena penilaian usaha sifat dan analisisnya lebih luas. Untuk SPBU sendiri lebih klop apabila dinilai dengan metode pendapatan daripada perbandingan harga pasar. Penjelasan materi oleh Hari berjalan mengalir dan lancar karena hal itu sesuai dengan tesis yang telah diambilnya sewaktu kuliah S2 di UGM beberapa tahun sebelumnya.Kakanwil X DJKN Surabaya, Lalu Hendry Yujana, dalam keterangan sebelumnya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut adalah langkah antisipatif dan persiapan untuk menyongsong era pemanfaatan aset yang sudah berjalan mengingat peran DJKN saat ini telah bergeser dari yang semula sebagai aset administratur menjadi aset manajer. Untuk itu perlu disiapkan tenaga penilai yang handal, berwawasan luas, berintegritas tinggi, dan selalu meng upgrde diri terhadap perkembangan dunia penilaian.Kanwil X DJKN Surabaya menyadari bahwa seiring dengan tertancapnya peran sebagai Aset Manajer tentunya tak lepas dari harapan dan tanggung jawab dalam penguatan APBN melalui efesiensi aset, efektivitas aset, dan perluasan sumber pemacu APBN. “ Saat ini telah banyak masuk permohonan persetujuan pemanfaatan BMN dari K/L dan TNI. Ada beberapa objek pemanfaatan yang sifatnya spesifik dan berbeda dengan lainnya seperti SPBU juga telah masuk. Untuk itu perlu kita siapkan SDM yang berkompeten dan Berintegritas melalui diseminasi aturan dan materi penilaian,” ujar Lalu.