Friday, August 19, 2011
Safari Ramadhon Kepala Kanwil X DJKN Surabaya

Adapun tema dari Safari Ramadhan tersebut adalah “ Relevansi Nilai-Nilai Ramadhan dalam Kontek Nilai-Nilai Kementerian Keuangan”. Ceramah tersebut disampaikan sendiri oleh Kepala Kanwil X DJKN Surabaya selama 30 menit sebelum berbuka puasa bersama yang dilanjutkan dengan Sholat Magrib dan Tarawih bersama.
1. Dimensi Spiritual, sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yaitu seiring dengan meningkatnya tingkat ketaqwaan seseorang.
2. Dimensi Moral, sarana memperbaiki nilai moral dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dimensi emosinal, sebagai sarana untuk memperbaiki emosi menjadikan seseorang menjadi lebih sabar, ikhlas, dan tawakal sehingga dapat mewujudkan kesehatan secara lahiriah dan batiniah.
4. Dimensi sosial, sebagai sarana untuk meningkatkan empati, simpati, serta kepedulian terhadap sesama umat manusia.
5. Dimensi budaya, menjadikan puasa sebagai budaya hidup yang positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
6. Dimensi Intelektual, menambah semangat dan energi untuk aktif dalam belajar menggali ilmu baik ilmu duniawi maupun ilmu akhirat. Dengan berpuasa akan semakin mempertajam mata hati dan pikiran
Menginjak pada acara selanjutnya, Kepala Kanwil X DJKN Surabaya mengambil tempat didepan dengan didampingi oleh Kepala Bagian umum untuk menyampaikan ceramah Ramadhon dengan tema “ Relevansi Ramadhon dalam Kontek Nilai-Nilai Kementerian Keuangan”. Menurut Beliau, bahwa Bulan Ramadhon merupakan bulan penuh berkah karena dibulan tersebut terbukalah pintu ampunan dan karunia dari Allah SWT. Oleh karena itu harus diisi dengan kegiatan positif yang bisa memberikan nilai tambah bagi semuanya. Puasa Ramadhon merupakan ibadah puasa yang rutin dijalani oleh umat Islam diseluruh dunia dan hanya dilaksanakan dibulan Suci Ramadhon. Dengan datangnya Bulan Suci Ramadhon kita semua harus menyambutnya dengan dada yang lapang serta hati yang luas. Dibulan Romadhon ini umat islam akan disucikan dari dosa-dosa karena dosa-dosa tersebut akan dibakar serta bulan untuk latihan dan mengasah ketajaman hati.
Pelaksanaan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhin ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam firmanNYA, Surat Al Baqarah ayat 183. Kandungan ayat tersebut sangatlah dalam karena dengan melaksanakan ibadah puasa secara ikhlas dengan hati yang lapang akan diperoleh terget perbaikan, antara lain meliputi :
1. Memperbarui Iman menjadi Taqwa.
2. Komitmen pada kewajiban (kepada Allah, pribadi, keluarga, masyarakat, umat, negara, dll.)
3. Berpedoman kepada Al-Qur’an.
4. Merasa dekat dengan Allah SWT.
5. Menyadari pentingya Do’a.
6. Disiplin : waktu, taat hukum.
Iman merupakan dasar, pondasi dari agama sehingga dengan melaksanakan Ibadah Puasa di Bulan Suci Ramadhon dengan niat sungguh-sungguh diharapkan akan mampu mentransformasikan Iman menjadi derajat yang lebih tinggi, yaitu Taqwa. Hanya dengan Taqwalah sesorang akan menghasilkan buah kabaikan dan kebajikan. Dari situ akan tumbuh Integritas yang tinggi, kesetiaan, kepatuhan, ketaatan, menjunjung tinggi segala perintah dan larangaNYA. Hal ini sejalan dengan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan yang paling dasar yaitu Integritas. Selain itu juga akan menumbuhkan semangat profesionalisme dalam bekerja dimana akan selalu berupaya memberikan yang terbaik, melakukan sesuatu dengan akurat , penuh tanggung jawab dan komitmen yang tinggi.
Taqwa akan membuahkan sinergi hubungan, baik secara vertikal (Dengan Sang Pencipta) maupun secara horizontal (dengan sesama makhluk). Hati, pikiran, dan jiwa yang diselimuti pakaian Taqwa akan berusaha melakukan segala sesuatunya dengan tepat waktu, tepat sasaran, tepat guna, akurat, sepenuh hati, tidak pernah menutup-nutupi (transaparan). Dengan demikian diharapkan akan memberikan pelayanan prima yang memuaskan dan pada akhirnya akan membawa kesempurnaan hidup.
Puasa merupakan ibadah yang dipersembahkan untuk Allah SWT. Bulan Ramadhon memiliki hikmah yang begitu besar. Masing-masing hari dibulan Suci Ramadhon memiliki keistimewaan sendiri-sendiri. Secara garis besar keistemawaannya adalah sebagai berikut :
1. 10 hari pertama merupakan hari pensucian diri (takhalli).
2. 10 hari kedua merupakan penghiasan diri dengan amal-amal kebaikan (tahalli).
3. 10 hari terakhir merupakan penganugerahan Allah SWT (tajalli).
Khusus bagi orang yang berpuasa, Allah SWT menyediakan pintu tersendiri untuk memasuki surga, yaitu Rayyan.
Kementerian Keuangan selaku pilot project dalam Reformasi Birokrasi dalam tubuh pemerintah selalu melakukan pembenahan, yaitu melalui penciptaan dan penerapan nilai-nilai utama (core value) yang mana sebelumnya masing-masing unit eselon I memiliki nilai-nilai sendiri. Adapun nilai-nilai tersebut meliputi Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan dan diharapkan menjadi nilai-nilai yang mampu menggiring Kementerian Keuangan kearah yang lebih baik di masa datang
Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo meluncurkan secara resmi nilai-nilai Kementerian Keuangan pada 29 Juli 2011, bertempat di Aula Utama Dhanapala Kementerian Keuangan yang dihadiri seluruh pejabat eselon I dan eselon II Kementerian Keuangan di seluruh Indonesia.. Menteri Keuangan menyampaikan bahwa pada dasarnya masing-masing unit telah mempunyai value yang baik. Namun demikian, masing-masing unit eselon perlu membangun kesatuan value dilingkungan Kementerian Keuangan. Tujuannya agar mendapatkan nilai-nilai yang baik dan disegani sehingga menjadi suatu kementerian terbaik, berkualitas dan bermartabat serta terpercaya.
Di akhir ceramahnya, Kepala Kanwil X DJKN Surabaya menyampaikan bahwa pelaksanaan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhon memiliki relevansi yang kuat untuk menumbuhkan, menghayati, melaksanakan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan tersebut. Terbukti, karena dengan berpuasa akan mampu mentransformasikan Iman menjadi Taqwa. Dengan Taqwa tersebut akan dapat membuahkan nilai-nilai sesuai dengan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan serta mampu menerapkannya dengan baik. Beliau berharap agar kegiatan berbuka bersama tersebut juga dilaksanakan di semua KPKNL di lingkungan Kanwil X DJKN Surabaya dan kedepannya menjadi budaya positif yang akan selalu dipelihara.
Khusus di KPKNL Malang, Pelaksanaan buka bersama dilakukan juga dengan mengundang anak yatim piatu di salah satu panti asuhan di Kota malang. Selain itu juga dilakukan pemberian bingkisan oleh Kapala Kanwil X DJKN Surabaya dan Kepala KPKNL Malang.
Rangakaian acara selanjutnya adalah buka puasa bersama. Walaupun sederhana pelaksanaan buka tersebut diselimuti dengan suasana kekeluargaan, kebersamaan, dan rasa syukur. Dan sebagai penutup acara dalam kesempatan tersebut dilaksanakanlah Ibadah Sholat Isya’ sekaligus Sholat Tarawih dan Witir yang dipimpin oleh Kepala Kanwil X DJKN sebagai Imam dalam Sholat tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment